PENGAMATAN
PERKECAMBAHAN TUMBUHAN
Laporan ini
disusun untuk memenuhi Tugas Biologi
Bab Pertumbuhan
dan Perkembangan Tumbuhan
Disusun oleh :
Muhammad Irfan
Noor Alif
XII IPA 2 / 18
7091
SMA NEGERI 2
PURWOREJO
2011 / 2012
Pengamatan
Perkecambahan Tumbuhan
A. Landasan
Teori.
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu
proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible,
yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan disebabkan oleh adanya
pembelahan sel (pertambahan jumlah sel) dan oleh adanya pembesaran sel
(pertambahan ukuran sel). Pertumbuhan bersifat kuantitatif, yaitu dapat diukur
menggunakan alat Auksanometer. Pertumbuhan tumbuhan berlangsung sepanjang
hidupnya.
Perkembangan adalah suatu proses menuju
keadaan yang lebih dewasa atau terspesialisasinya sel-sel menuju ke struktur
dan fungsi tertentu / proses perubahan bentuk (morfogenesis). Perkembangan
ditandai dengan adanya kemampuan untuk berkembang biak. Perkembangan bersifat
kualitatif, hanya bisa diukur dari perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan selalu
berjalan bersamaan. Terdapat tiga jenis fase pertumbuhan dan perkembangan,
yaitu fase pembelahan sel, fase pembesaran ukuran sel, dan fase deferensiasi
sel.
Pertumbuhan dan perkembangan awal dari tumbuhan
berbiji dimulai dari biji. Potensi biji untuk tumbuh menjadi individu baru,
yaitu embrio dan cadangan makanan. Embrio terdiri dari: radikula (embrio akar),
plumula (embrio daun), epikotil (embrio pucuk), dan hipokotil (embrio batang).
Perkecambahan (Germinasi).
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan
perkembangan embrio atau munculnya plantula (tumbuhan kecil dari dalam biji).
Perubahan embrio saat perkecambahan umumnya adalah radikula tumbuh dan
berkembang menjadi akar, selanjutnya plumula tumbuh dan berkembang menjadi
batang dan daun.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat
berkecambah, dikenal dua macam tipe perkecambahan, yaitu hipogeal dan epigeal.
a.
Perkecambahan
Hipogeal.
Terjadi pertumbuhan memanjang dari
epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas
tanah. Kotiledon tetap berada di dalam tanah.
b.
Perkecambahan
Epigeal.
Terjadi pertumbuhan memanjang dari
hipokotil yang menyebabkan plumula dan kotiledon terdorong ke permukaan tanah.
Kotiledon berada di atas tanah.
Proses germinasi di mulai ketika biji
menyerap air (imbibisi). Air menyebabkan pecahnya lapisan luar biji dan
mendorong hormon & enzim aktif bekerja. Enzim akan mengambil oksigen untuk
metabolisme sel, sehingga berlangsung proses oksidasi makanan dalam endosperm
(kotiledon) biji hasil pertumbuhan biji.
Tahap-tahap dalam germinasi:
a.
Imbibisi.
b.
Sekresi
hormon giberelin dan enzim amilase.
c.
Hidrolisis
cadangan makanan.
d.
Pengiriman
bahan makanan dan hormon ke titik tumbuh.
e.
Asimilasi
(fotosintesis).
B. Tujuan.
Mengetahui tumbuhan yang memiliki tipe perkecambahan
hipogeal dan epigeal.
C.
Alat dan Bahan.
Alat :
1.
|
Aqua gelas (6
buah).
|
2.
|
Media
tanam (tanah).
|
Bahan
:
1.
|
Air.
|
2.
|
Biji kacang tanah.
|
3.
|
Biji kacang hijau.
|
4.
|
Biji kedelai.
|
5.
|
Biji jagung.
|
6.
|
Biji padi (gabah).
|
D. Cara
Kerja.
Kegiatan 1 : Menanam biji kacang tanah.
1. Menyiapkan dua buah aqua gelas. Kemudian
melubangi salah satu aqua gelas.
2. Merendam biji kacang tanah dalam aqua
gelas yang sudah diisi air selama ± 12 jam pada aqua yang tidak berlubang.
3. Mengisi aqua yang berlubang dengan tanah
secukupnya.
4. Kemudian menanam biji kacang tanah yang
sudah direndam semalam pada aqua yang sudah diisi tanah dan meletakkannya di
tempat yang sejuk.
5. Menyirami secara teratur.
Kegiatan
2 : Menanam biji kacang
hijau.
1.
Menyiapkan
sebuah aqua gelas kemudian melubanginya.
2.
Mengisi
aqua itu dengan tanah secukupnya.
3.
Kemudian
menanam biji kacang hijau pada aqua yang sudah diisi tanah dan meletakkannya di
tempat yang sejuk.
Kegiatan
3 : Menanam biji
kedelai.
1.
Menyiapkan
sebuah aqua gelas kemudian melubanginya.
2.
Mengisi
aqua itu dengan tanah secukupnya.
3.
Kemudian
menanam biji kacang hijau pada aqua yang sudah diisi tanah dan meletakkannya di
tempat yang sejuk.
4.
Menyirami
secara teratur.
Kegiatan 4 : Menanam
biji jagung.
1.
Menyiapkan
sebuah aqua gelas kemudian melubanginya.
2.
Mengisi
aqua itu dengan tanah secukupnya.
3.
Kemudian
menanam biji kacang hijau pada aqua yang sudah diisi tanah dan meletakkannya di
tempat yang sejuk.
4.
Menyirami
secara teratur.
Kegiatan 4 : Menanam biji padi (gabah).
1.
Menyiapkan
sebuah aqua gelas kemudian melubanginya.
2.
Mengisi
aqua itu dengan tanah secukupnya.
3.
Kemudian
menanam biji padi (gabah) pada aqua yang sudah diisi tanah dan meletakkannya di
tempat yang sejuk.
4.
Menyirami
secara teratur.
E. Hasil
Percobaan.
1. Tabel
Foto.
Kacang Tanah
|
||
Kacang
Hijau
|
||
Kedelai
|
||
Jagung
|
||
Padi
|
||
2. Tabel
Data.
No.
|
Jenis Biji
|
Tipe Perkecambahan
|
1.
|
Biji
kacang tanah
|
Perkecambahan
epigeal
|
2.
|
Biji
kacang hijau
|
Perkecambahan
epigeal
|
3.
|
Biji
kedelai
|
Perkecambahan
epigeal
|
4.
|
Biji
jagung
|
Perkecambahan
hipogeal
|
5.
|
Biji
padi
|
Perkecambahan
hipogeal
|
F.
Pembahasan.
1.
Tipe
perkecambahan biji kacang tanah adalah perkecambahan epigeal, karena terjadi
pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan plumula dan kotiledon
terdorong ke permukaan tanah, serta kotiledon berada di atas tanah.
2.
Tipe
perkecambahan biji kacang hijau adalah perkecambahan epigeal, karena terjadi
pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan plumula dan kotiledon
terdorong ke permukaan tanah, serta kotiledon berada di atas tanah.
3.
Tipe
perkecambahan biji kedelai adalah perkecambahan epigeal, karena terjadi
pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan plumula dan kotiledon
terdorong ke permukaan tanah, serta kotiledon berada di atas tanah.
4.
Tipe
perkecambahan biji jagung adalah perkecambahan hipogeal, karena terjadi
pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus
kulit biji dan muncul di atas tanah, serta kotiledon berada di dalam tanah.
5.
Tipe
perkecambahan biji padi adalah perkecambahan hipogeal, karena terjadi
pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus
kulit biji dan muncul di atas tanah, serta kotiledon berada di dalam tanah.
G. Simpulan.
Dari hasil percobaan di atas dapat disimpulkan:
1.
Tumbuhan
yang memiliki tipe perkecambahan epikotil adalah tumbuhan kacang tanah, kacang
hijau, dan kedelai.
2.
Tumbuhan
yang memiliki tipe perkecambahan hipokotil adalah tumbuhan jagung dan padi.
Kutoarjo, 28 Juli 2011.
Pembimbing, Praktikan,
Drs. Ediyono. Muhammad
Irfan N. A.
NIP. NIS
7091.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar