PERCOBAAN
INGENHOUSZ
Laporan ini
disusun untuk memenuhi Tugas Biologi
Bab Metabolisme
SK. Memahami
pentingnya proses metabolisme pada organisme
Disusun oleh :
Muhammad Irfan
Noor Alif
XII IPA 2 / 18
7091
SMA NEGERI 2 PURWOREJO
2011 / 2012
PERCOBAAN
INGENHOUSZ
A. Landasan
Teori.
Metabolisme.
Metabolisme (Yunani, metabole = perubahan) adalah seluruh
proses kimia yang berlangsung di dalam tubuh organisme / makhluk hidup. Dalam
suatu reaksi kimia terjadi perubahan struktur molekul dari satu zat atau lebih
disertai dengan pelepasan atau penyerapan energi. Secara keseluruhan,
metabolisme berkaitan dengan pengelolaan / pengaturan sumber daya materi dan
energi di dalam sel.
Metabolisme terdiri atas dua proses,
yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme
merupakan penyusunan zat kompleks dari zat yang lebih sederhana dan memerlukan
energi. Salah satu contoh anabolisme adalah sintesis protein dari asam amino.
Sebaliknya, katabolisme merupakan
pemecahan zat kompleks menjadi zat yang lebih sederhana disertai dengan proses
pelepasan energi. Proses utama dari katabolisme adalah respirasi seluler. Pada
proses respirasi seluler, glukosa dan bahan organik lainnya dirombak menjadi
karbon dioksida dan air. Organisme memperoleh energi dari hasil pengubahan
energi bebas di dalam makanan menjadi energi bebas yang tersimpan dalam bentuk
molekul adenosin trifosfat (ATP). Molekul ATP berfungsi sebagai sumber bagi
semua aktivitas organisme, antara lain sebagai berikut.
1.
Kerja
mekanis.
Pergerakan atau
lokomosi adalah salah satu cara hewan untuk melakukan kerja mekanis yang
terjadi akibat kontraksi sel otot.
2.
Transpor
aktif.
Energi
dibutuhkan pada transpor aktif ion atau molekul melawan gradien konsentrasi.
3.
Produksi
panas.
Energi merupakan
sumber panas bagi organisme. Mamalia dan burung sangat bergantung pada panas
yang dihasilkan oleh tubuhnya untuk menjaga suhu tubuh yang konstan. Pada
umumnya, produksi panas merupakan hasil samping dari proses perubahan energi
yang lain di dalam sel. Konsentrasi otot diluar kehendak (gemetar) digunakan
untuk mencegah penurunan suhu tubuh sampai di bawah normal.
4.
Anabolisme.
Molekul ATP
merupakan sumber energi yang digunakan untuk anabolisme di dalam sel, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Pada makhluk hidup, banyak reaksi kimia yang terjadi
secara simultan. Jika kita melihat reaksi kimia satu per satu, akan sulit
memahami aliran energi yang terjadi di dalam sel. Namun demikian, ada panduan
yang penting untuk memahami metabolisme sel, yaitu sebagai berikut.
1.
Semua
reaksi kimia yang terjadi di dalam sel melibatkan enzim.
2.
Reaksi
tersebut melibatkan perubahan senyawa dalm suatu serial atau lintasan. Lintasan
tersebut dapat berupa lintasan lurus (linear) atau melingkar (siklik).
Metabolisme dilakukan untuk memperoleh
energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan,
membentuk struktur sel, merombak struktur sel, memasukkan atau mengeluarkan
zat-zat, melakukan gerakan, dan menanggapi rangsangan.
Reaksi yang berlangsung di dalam tubuh
makhluk hidup terjadi secara optimal pada suhu 27℃
(pada suhu ruang) atau
pada suhu 37℃
. Pada suhu tersebut, proses oksidasi akan berjalan lambat. Agar
reaksi berjalan lebih cepat diperlukan katalisator. Katalisator adalah zat yang
dapat mempercepat reaksi, tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi.
Katalisator di dalam tubuh makhluk hidup disebut biokatalisator. Contoh biokatalisator adalah enzim dan beberapa molekul RNA yang disebut ribozim.
Fotosintesis.
Fotosintesis
berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H 2 O
dan CO 2
menjadi senyawa organik yang kompleks yang
memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang
mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya
matahari. (Kimball, 2002)
Fotosintesis
merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan
cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas.
Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam.
Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut
dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun,
translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama
fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida
(Kimball, 1992).
Berbeda
dengan organisme heterotrof, organisme autotrof menggunakan energi yang berasal
dari oksidasi dan zat-zat organik tertentu. Organisme yang demikian disebut
kemoautotrof, karena menggunakan zat – zat kimiawi dalam memproduksi senyawa
organik dari senyawa non-organik. Sedangkan peristiwa fotosintesis sendiri
dilakukan oleh organisme autotrof yang seringkali disebut dengan organisme
fotoautotrof, karena dalam proses pembentukan senyawa organiknya menggunakan
energi yang berasal dari cahaya matahari(Kimball, 1992).
Fotosintesis
sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan karbohidrat dan
karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofil dengan adanya
cahaya matahari yang disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan
fotosintesis dengan suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang
terjadi pada daun dengan bantuan cahaya matahari(Kimball, 1992).
Organisasi
dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak
henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik
seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri,
hidup dan tumbuh dengan memasukan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya
(Kimball, 1992).
Untuk
mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis
dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan
variasi cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan
larutan JKJ untuk memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun
tumbuhan sampel (Ellis, 1986).
Fotosintesis
adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis
bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi
cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam
fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di
bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui
fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis
merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO 2
diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai
molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi
karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri
belerang. (http://id.wikipedia.org/wiki/fotosintesis)
Fotosintesis
dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan hijau
dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis
makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam rantai
makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan
dalam reaksi fotosintesis adalah CO 2
yang berasal dari udara dan H 2 O
yang diserap dari dalam tanah. Selain itu
sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai
energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).
Menurut
Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul
karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya
matahari untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen.
Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis
yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk
ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon
yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk
senyawa kimia lain yang sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA,
protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia
yang tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai
sumber energi dalam proses-proses di dalam tubuh.
Seperti
organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun
kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas
(Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah
organel khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung
klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian
tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah
memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum aktifitas
fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam websetnya
menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-rata
sekitar satu setengah juta per milimeter persegi.
Fotosintesis
memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Selama reaksi
terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas menyerap
energi cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan
dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya
elektron yang nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang
disebut transpot elektron. Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan
dipecah (fotolisis) menjadi proton, elektron dan O 2
.
Proton dan elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa
aseptor elektron NADP +
(nikotinamide adenosine dinucleotide
phosphate) membentuk NADPH
.
Beberapa proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk
berupa ATP (Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke
dalam reaksi gelap (siklus Calvin), yang merubah molekul CO 2
menjadi molekul gula berantai karobon tiga.
energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan dalam senyawa
karbon tersebut.
Karbohidrat
merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks
dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling
sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer,
trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan
trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Tumbuhan
terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan
pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu
proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun
satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses
tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan
proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak
dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada
cahaya matahari.(Dwidjoseputro,1986)
Pada
tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan
kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan
ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun
yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. (Malcome, 1990)
Organisasi
dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak
henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik
seperti karbohidrat. Untuk tujuan praktis, satu-satunya sumber molekul bahan
bakar yang menjadi tempat begantung seluruh kehidupan adalah fotosintesis.
Fotosintesis merupakan salah satu reaksi yang tergolong ke dalam reaksi
anabolisme. Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan makanan (glukosa) yang
berbahan baku karbondioksida dan air.
Fotosintesis
hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang bersifat autotrof.
Artinya keduanya mampu menangkap energi matahari untuk menyintesis
molekul-molekul organik kaya energi dari precursor organik H 2 O
dan CO 2
.
Sementara itu, hewan dan manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplay
senyawa-senyawa organik dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia
tidak dapat menyintesis karbohidrat. Karena itu, hewan dan manusia bergantung
pada organisme autotrof.
Fotosintesis
terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang mengandung
pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada
mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel
jaringan bunga karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada
protein integral membrane tilakoid. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a
dan klorofil b. klorofil a merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang
mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan
dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan
yang mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak
terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof.
Klorofil
terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam kloroplas. Pada umumnya kloroplas
itu berbentuk oval, bahan dasarnya disebut stroma, sedang butir-butir yang
terkandung di dalamnya disebut grana. Pada tanaman tinggi ada dua macam
klorofil, yaitu:
Klorofil-a : C 55 H 72 O 5 N 4 Mg
,
berwarna hijau tua.
Klorofil-b : C 55 H 70 O 6 N 4 Mg
,
berwarna hijau muda.
Rumus
bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg sebagai inti.
Rumus bangun ini hampir
serupa dengan rumus bangun haemin (zat darah), di mana intinya bukan Mg
melainkan Fe. Pada klorofil; terdapat suatu rangkaian yang disebut fitil yang
dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena air (hidrolisis) dan pengaruh
enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak), sedangkan biasanya
disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan air). (Dwidjoseputro,
1994:18)
Faktor-faktor yang
berpengaruh dalam pembentukan klorofil:
1.
Faktor pembawaan.
Pembentukan klorofil dibawakan oleh gen
tertentu di dalam kromosom.
2.
Cahaya.
Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk
kepada klorofil. Larutan yang dihadapkan kepada sinar kuat tampak berkurang
hijaunya. Hal ini juag dapat kita lihat pada daun-daun yang terus terkena kena
sinar langsung warna mereka menjadi hijau kekuning-kuningan.
3.
Oksigen
4.
Karbohidrat.
Dengan tiada pemberian gula, daun-daun
tersebut tak mampu menghasilkan klorofil, meskipun faktor-faktor lain cukup.
5.
Nitrogen Magnesium.
Besi yang menjadi bahan pembentuk
klorofil merupakan suatu condition sinc qua non (kehausan). Kekurangan akan
salah satu dari zat-zat tersebut mengakibatkan klorosis kepada tumbuhan.
6.
Air.
Air merupakan faktor keharusan pula,
kekurangan air mengakibatkan desintegrasi dari klorofil seperti terjadi pada
rumput dan pohon-pohonan di musim kering.
7.
Unsur-unsur Mn, Cu, Zn,
meskipun hanya di dalam jumlah yang sedikit sekali, membantu pembentukan
klorofil. Dengan tiada unsur-unsur itu, tanaman akan mengalami klorosis juga.
8.
Temperatur antara 3℃-48℃
merupakan suatu kondisi yang baik untuk
pembentukan klorofil pada kebanyakan tanaman, akan tetapi yang paling baik
ialah antara 26℃-30℃
.
Berikut
adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
1.
Intensitas cahaya.
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak
cahaya.
2.
Konsentrasi karbon
dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara,
makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan
fotosintesis.
3.
Suhu.
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses
fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju
fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi
enzim.
4.
Kadar air.
Kekurangan air atau kekeringan
menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga
mengurangi laju fotosintesis.
5.
Kadar fotosintat (hasil
fotosintesis).
Jika kadar fotosintat seperti
karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat
bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
Tahap pertumbuhan.
Penelitian
menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang
berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan
berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Pada
umumnya sel fotosintesis mengandung satu atau lebih pigmen klorofil yang
berwarna hijau. Berbagai sel fotosintesis lainnya seperti pada ganggang dan
bacteria, berwarna coklat, merah dan ungu. Hal ini disebabkan oleh adanya
pigmen lain di samping klorofil, yaitu pigmen pelengkap, seperti karotenoid
yang berwarna kuning, merah atau ungu dan fikobilin yang berwarna biru atau
merah (Muhammad Wirahadikusumah, 1985: 99)
Jan
Ingenhousz.
Jan
Ingenhousz merupakan orang yang pertama kali melakukan penelitian tentang fotosintesis
adalah Jan Ingenhousz (1730-1799). Ingenhousz memasukkan tumbuhan air Hydrilla
verticillata ke dalam bejana yang diisi air. Bejana gelas itu ditutup denagn
corong terbalik dan diatasnya di beri tabung reaksi yang diisi air hingga
penuh. Bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul
gelembung udara dari tumbuhan air tersebut. Gelembung udara tersebut menandakan
adanya gas. Setelah diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhousz menyimpulkan
fotosintesis menghasilkan oksigen. (id.yahoo.answers.org)
Fotosintesis
terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis harus daun
tipis dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu dalam penyerapan cahaya
dan difusi gas, dan sarana untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan
melalui stomata dan epidermis. Jumlah besar kloroplas dalam sel-sel mesofil
palisade menyediakan jaringan fotosintetik utama. Ruang antara spons berbentuk
tidak teratur di dalam sel-sel mesofil daun izin difusi gas gratis. Turgor sel
penjaga berubah menjadi gas mengizinkan pertukaran dengan atmosfer. Kutikula
pada berlapis tunggal transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun dari
pengeringan dan infeksi.
Hydrilla
Verticillata.
Ganggang.
Hydrilla
verticillata
Nama umumIndonesia : Ganggang, ganggeng (Jawa).
Nama Inggris : Water thyme.
Klasifikasi.
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub
Kelas :
Alismatidae
Ordo :
Hydrocharitales
Famili :
Hydrocharitaceae
Genus :
Hydrilla
Spesies :
Hydrilla verticillata
Daun Hydrilla
verticillata
Hydrilla
adalah tumbuhan spermatophyta yang hidup di air, sehingga ia memiliki bentuk
adaptasi yang berbeda dengan spermatophyta darat. Dinding selnya tebal untuk
mencegah osmosis air yang dapat menyebabkan lisisnya sel. Sel hydrilla
berbentuk segiempat beraturan yang tersusun seperti batu bata. Memiliki
kloroplas dan klorofil yang terdapat
di dalamnya. Pada daun hydrilla, dapat pula diamati proses aliran sitoplasma, yaitu pada bagian
sel-sel penyusun ibu tulang daun yang memanjang di tengah-tengah daun. Pada hydrilla
juga terdapat trikoma yang berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebih.
Aliran
Sitoplasma dalam tumbuhan akan menggerakkan plastida melewati beberapa vakoula kesegala arah
yang disebut dengan sirkulasi, aliran ini biasanya terdapat pada sel tumbuhan yang masih
muda, karena pada tumbuhan muda, sel-sel masih dalam tahapan pertumbuhan dan
perkembangan, sehingga masih membutuhkan bahan-bahan organik untuk sintesis
komponen-komponen sel. Sedang aliran sitoplasma yang mengelilingi vakoula disebut aliran
rotasi, terjadi pada sel tua, karena sel tua tidak terlalu banyak membutuhkan
senyawa organik lagi, maka bahan organik tersebut dibawa ke vakuola untuk disimpan sebagai
cadangan makanan, jika suatu saat tumbuhan membutuhkannya, misalnya dalam kondisi
kekeringan atau kemarau.
Hydrilla (Esthwaite
rumput air atau Hydrilla) adalah tanaman air genus, biasanya diperlakukan
sebagai mengandung hanya satu spesies, Hydrilla verticillata, meskipun beberapa
ahli botani membaginya menjadi beberapa spesies. Sinonim termasuk H. asiaticaH.
asiatica, H. japonica , H. japonica, H.lithuanica , and H. lithuanica, dan
H.ovalifolica . ovalifolica. Adalah tanaman asli yang sejuk dan air hangat
Dunia Lama di Asia, Eropa, Afrika dan Australia, dengan tipis, distribusi
tersebar; di Eropa, dilaporkan dari Irlandia, Britania Raya, Jerman,Baltik Serikat,
dan di Australia dari Northern Territory, Queensland, dan New South Wales.
Celah off-putih
kekuningan rhizomes tumbuh di sedimen di bawah air sampai dengan 2 m kedalaman. Batang tumbuh 1-2 m
panjang. Para
daun monoecious
(sometimes dioecious ), dengan laki-laki dan perempuan bunga diproduksi secara
terpisah pada satu tumbuhan bunga-bunga kecil, dengan tiga daun dan tiga
kelopak bunga, kelopak panjang 3-5 mm, transparan dengan garis-garis merah. Ini
terutama mereproduksi vegetatifturions (overwintering tunas), dan bunga yang
jarang terlihat, disusun
dalam 2 hingga 8 di sekitar batang,
masing-masing daun 5-20 mm dan panjang lebar 0,7-2 mm, dengan gerigi atau duri
kecil di sepanjang tepi daun; pelepah daun sering kemerahan ketika segar.
Hydrilla
memiliki resistansi tinggi terhadap salinitas (>9-10 ppt )
dibandingkan dengan banyak air tawar lain yang
terkait tanaman akuatik. Nama
Esthwaite rumput air berasal dari terjadinya di Esthwaite Air di barat laut
Inggris, satu-satunya tempat di mana inggris itu asli, tapi sekarang dianggap
punah, karena tak pernah terlihat sejak 1941. Hydrilla mirip dengan beberapa
tanaman air lain yang terkait, termasuk Egeria dan Elodea.
Hydrilla
adalah naturalisasi dan invasif di Amerika Serikat berikut rilis pada 1960-an
dari akuarium ke saluran air di Florida. Hydrilla dapat dikontrol oleh
penerapan perairan herbisida dan juga dimakan oleh rumput ikan mas, itu sendiri
sebuah spesies invasif di Amerika Utara. Serangga digunakan
sebagai pengendalian hama biologis untuk tanaman ini termasuk kumbang genus
Bagous dan daun hydrilla Asia pertambangan terbang (Hydrellia pakistanae). Umbi
menimbulkan masalah untuk mengontrol karena mereka dapat berbaring aktif selama
beberapa tahun. Hal ini telah membuat lebih sulit untuk menghapus dari sungai
dan muara.
Sebagai
spesies invasif di Florida, Hydrilla telah menjadi gulma perairan yang paling
serius masalah bagi Florida dan sebagian besar dari US Karena itu ancaman
tersebut sebagai spesies invasif, pembatasan ditempatkan, hanya mengizinkan
satu jenis kimia, fluridone, untuk menjadi digunakan sebagai herbisida. Ini
dilakukan untuk mencegah evolusi beberapa mutan. Hasilnya adalah fluridone
tahan Hyrdilla. “Sebagai hydrilla menyebar dengan cepat ke danau di selatan
Amerika Serikat di masa lalu, ekspansi biotypes resisten kemungkinan untuk
mengajukan tantangan lingkungan yang signifikan di masa depan.” Sumber berlimpah ini
adalah biomas dikenal hyperaccumulator dari Mercury, Cadmium, Chromium dan
Lead, dan dengan demikian dapat digunakan dalam phytoremediation.
B. Tujuan.
Mengetahui dan memahami bahwa fotosintesis menghasilkan
gas oksigen.
C.
Alat dan Bahan.
Alat :
1.
|
Gelas
kimia 1000 mL (3 buah).
|
2.
|
Tabung reaksi (3 buah).
|
3.
|
Corong kaca (3 buah).
|
4.
|
Kawat berbentuk huruf S (3 buah).
|
5.
|
Jam (Arloji).
|
6.
|
Serbuk
|
7.
|
Lidi.
|
8.
|
Korek api.
|
9.
|
Spirtus.
|
10.
|
Kamera Handphone.
|
Bahan
:
1.
|
Tanaman Hydrilla verticillata.
|
2.
|
Air.
|
D. Cara
Kerja.
1.
|
Menyusun perangkat percobaan seperti pada gambar di
samping.
|
|
2.
|
Menutup ujung corong dengan tabung reaksi yang telah
diisi air hingga penuh.
|
|
3.
|
Menyimpan perangkat di tempat teduh dan yang lainnya
ditempat yang terkena cahaya matahari langsung.
|
|
4.
|
Melakukan pengamatan selama 1 jam, mengamati gelembung
udara yang terdapat di ujung tabung reaksi.
|
|
5.
|
Mengangkat tabung reaksi dari gelas kimia, membuang airnya dengan
hati-hati, kemudian menutup mulut tabung reaksi dengan ibu jari. Menyiapkan
bara api dengan lidi, memasukkan bara api ke dalam tabung reaksi. Mengamati
bara api.
|
E. Hasil
Pengamatan.
No
|
Perlakuan
|
Jumlah Gelembung
permenit
|
Respon Terhadap
Bara Api
|
1.
|
Tanaman Hydrilla verticillata diletakkan di ruangan.
|
-
(mati)
|
|
2.
|
Tanaman Hydrilla verticillata diletakkan di tempat yang terkena
cahaya Matahari.
|
+++
(cukup terang)
|
|
3.
|
Tanaman Hydrilla verticillata ditambahkan serbuk
|
+++++
(terang)
|
Tanaman Hydrilla verticillata
diletakkan di ruangan.
|
|
Tanaman Hydrilla verticillata
diletakkan di tempat yang terkena
cahaya Matahari.
|
|
Tanaman Hydrilla verticillata
ditambahkan serbuk
|
|
F. Pembahasan.
Pada
percobaan tentang proses fotosintesis, Hydrilla verticillata dengan panjang
yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam corong kaca yang ditutup dengan
tabung reaksi dan kemudian ke dalam beaker glass yang berisi air sampai penuh. Apabila dilakukan
perlakuan dengan memberikan cahaya pada Hydrilla verticillata tersebut akan
menghasilkan gelembung udara yang banyak, sedangkan apabila diberi perlakuan
dengan ditempatkan pada tempat yang tidak terdapat cahaya dengan lama
pengamatan yang sama, maka Hydrilla verticillata yang direndam akan
mengeluarkan gelembung udara dalam jumlah yang relatif sangat sedikit. Dalam
hal ini penambahan serbuk NaHCO 3
dimaksudkan
untuk menambah kandungan CO 2
yang terdapat dalam air, dengan persamaan
reaksi sebagai berikut:
Dari
tabel, dapat dilihat perbandingan banyak gelembung gas yang timbul. Percobaan
yang ditambah serbuk
NaHCO 3
ternyata
dapat mempercepat laju fotosintesis. Fungsi NaHCO 3
disini sebagai katalis dalam reaksi
fotosintesis.
Pada
bejana pertama diletakkan ditempat
gelap, nampak tidak terdapat gelembung yang menunjukkan tidak terjadi
fotosintesis. Dan pada bejana kedua
yang ditempat terang, terdapat gelembung dan menunjukan ada reaksi
fotosintesis, sedangkan
pada bejana ketiga
yang ditambahkan NaHCO 3
,
selang beberapa detik gelembungnya semakin bertambah, hal ini menunjukkan bahwa
NaHCO 3
dapat membantu laju reaksi fotosintesis
tanaman. Penambahan NaHCO 3
memperbanyak gelembungnya karena ketika NaHCO 3
berikatan dengan H 2 O
menghasilkan CO 2
. CO 2
dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis sebagai
bahan utama, yang reaksinya:
Faktor-faktor
yang mempengaruhi fotosintesis :
1. Ketersediaan
air.
Kekurangan air menyebabkan daun layu dan
stomata menutup, akibatnya penyerapan karbondioksida terhambat sehingga laju
fotosintesis menurun.
2. Intensitas
cahaya.
Berdasarkan percobaan di atas, gelembung
gas oksigen yang dihasilkan di tempat yang kena sinar matahari akan
menghasilkan gas oksigen yang lebih banyak dibandingkan di tempat yang tidak kena sinar
matahari. Hal
itu disebabkan karena dalam proses fotosintesis diperlukan cahaya
matahari sebagai sumber energi dalam fotosintesis khususnya dalam fotolisis sehingga
semakin mendapatkan cahaya maka semakin banyak air yang dipecah dan semakin banyak pula gas
oksigen yang dihasilkan. Makin
tinggi intensitas cahaya makin banyak energi yang terbentuk, sehingga
mempercepat fotosintesis. Namun, intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan
merusak klorofil dan mengurangi kecepatan fotosintesis.
3. Konsentrasi
karbondioksida (CO 2
).
Semakin tinggi konsentrasi CO 2
semakin meningkatkan laju fotosintesis.
4. Lama
berlangsungnya fotosintesis.
Semakin lama waktu yang dibutuhkan, maka
semakin banyak gelembung gas oksigen yang dihasilkan karena
proses potosintesis akan banyak menghasilkan gas oksigen seiring dengan lamanya waktu
fotosintesis.
Semua
faktor tersebut mempengaruhi fotosintesis, yang paling membatasi hanyalah
faktor ketersediaan air.
Menjawab
pertanyaan.
1.
Apakah pada semua tabung reaksi percobaan dihasilkan gelembung udara?
Jawab:
Berdasarkan
hasil percobaan tidak semua tabung reaksi menghasilkan gelembung udara, karena
pada tanaman Hydrilla verticillata
yang diletakkan di ruangan tidak menghasilkan gelembung udara.
2.
Apakah hubungan antara fotosintesis dengan gelembung udara yang dihasilkan?
Jawab:
Pada
proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Dan dalam air gas oksigen akan
membentuk gelembung-gelembung udara.
3.
Percobaan manakah yang menghasilkan gelembung udara lebih banyak? Mengapa
demikian?
Jawab:
Percobaan
yang menghasilkan gelembung udara lebih banyak adalah pada percobaan tanaman Hydrilla verticillata ditambahkan
serbuk NaHCO 3
diletakkan di
tempat yang terkena cahaya Matahari. Penambahan NaHCO 3
memperbanyak gelembungnya karena ketika NaHCO 3
berikatan dengan H 2 O
menghasilkan CO 2
. CO 2
dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis sebagai
bahan utama.
4.
Gas apakah yang terdapat di dalam tabung reaksi percobaan? Bagaimana cara
membuktikannya?
Jawab:
Gas
yang terdapat di dalam tabung reaksi adalah gas oksigen. Dapat dibuktikan dengan uji reaksi dengan bara api, apabila
bara api menyala maka terdapat gas oksigen, dan sebaliknya apabila bara api tidak
menyala maka tidak terdapat gas oksigen.
5.
Bagaimanakah persamaan reaksi fotosintesis?
Jawab:
atau
6.
Bagaimanakah bila dalam perangkat percobaan tersebut ditambahkan NaHCO 3
?
Jawab:
Penambahan
serbuk NaHCO 3
dimaksudkan
untuk menambah kandungan CO 2
yang terdapat dalam air. Percobaan yang
ditambah serbuk
NaHCO 3
ternyata
dapat mempercepat laju fotosintesis. Fungsi NaHCO 3
disini sebagai katalis dalam reaksi
fotosintesis. NaHCO 3
memperbanyak gelembungnya karena ketika NaHCO 3
berikatan dengan H 2 O
menghasilkan CO 2
. CO 2
dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis sebagai
bahan utama.
G. Simpulan.
Berdasarkan
hasil percobaan yang diperoleh maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Fotosintesis adalah
suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan
memakai karbondioksida (CO 2
)
dari udara dan air (H 2 O
)
dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.
2.
Gelembung-gelembung
yang timbul dari percobaan menunjukkan dalam fotosintesis dihasilkan oksigen.
3.
Intensitas cahaya
matahari dan karbondioksida ikut mempengaruhi pembentukan oksigen pada proses
ini.
H. Daftar
Pustaka.
·
Syamsuri, Istamar,
dkk.2007.Biologi Untuk SMA Kelas XII.Jakarta:Erlangga.
·
Sudjadi, Bagod dan Siti
Laila.2006.Biologi Sains Dalam Kehidupan.
Surabaya: Yudhistira.
·
Kirana, Candra dan
Idayu Ria Pramudyanti.2006.Kreatif
Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII Semester Gasal.Klaten:Viva Pakarindo.
·
Internet.
Kutoarjo, 7 September 2011.
Pembimbing, Praktikan,
Drs. Ediyono. Muhammad
Irfan N. A.
NIP. NIS.
7091
Borgata's poker room reopened Friday - Dr.MCD
BalasHapusOne Borgata 춘천 출장마사지 Way 천안 출장마사지 Casino in 서귀포 출장안마 Atlantic City will reopen after closing on 사천 출장마사지 Sept. 27. Casino and Hotel guests will be permitted to practice 여수 출장안마 during